Selasa, 25 Maret 2014

Biodata Randy Pangalila

Randy Dionisius Pangalila atau yang dikenal Randy Pangalila (lahir di SurabayaJawa Timur19 Oktober 1990; umur 23 tahun) adalah pemeran Indonesia. Randy memiliki darahManadoBelanda, dan Jawa. Randy mulai dikenal masyarakat luas setelah berperan dalamsinetron Cinta Fitri. Sebelum bermain sinetron Randy memulai karier di dunia hiburan dengan menjadi seorang model. Di samping itu Randy juga memiliki bakat menyanyi dengan menganggotai Eleven Band sebagai penyanyi yang popular dengan lagu Bertahan. Randy malah turut menyumbang vokalnya dalam runut lagu film Oh Baby dengan lagu Lewat Semesta dan Tanpamu Ku Tak Bisa.
Randy pernah berpacaran dengan Donita, lawan mainnya di sinetron Cinta Fitri. Namun hubungan ini tak bertahan lama.[1] Dua bulan setelah berpisah, Iapun dikabarkan tengah dekat dengan seorang wanita bernama Selvyyanny TM seorang gadis berwajah oriental yang berusia 3 tahun di bawahnya, bahkan ia dikabarkan akan bertunangan setelah wanita yang diakuinya adalah kekasih barunya itu lulus dari bangku sekolah.[2] Kakaknya juga sebagai artis yaitu Inggrid Pangalila.

Kenakalan Remaja

kenakalan remaja
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli

  • Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
  • Santrock Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”

Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?

Masalah kenakalan mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

Jenis-jenis kenakalan remaja

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal:
  1. Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
  2. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
  1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
  2. Teman sebaya yang kurang baik
  3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Hal-hal yang bisa dilakukan/ cara mengatasi kenakalan remaja:

  1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
  3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
  4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.


Pengertian Narkoba dan Jenis-jenis Narkoba

Pengertian Narkoba dan Jenis-jenis NarkobaNarkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan membaca berita tentang narkoba di media elektronik maupun media cetak. Di Indonesia, peredaran obat terlarang ini sudah menjadi alah satu permasalahan utama yang harus segera diatasi.
Meluasnya narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung oleh faktor budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika Serikat) yang mengembangkan pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film. Ciri utama budaya tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda karena sesuai dengan kebutuhan dan selera muda.
Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang. Oleh karena itu dituntut adanya peran serta dari berbagai pihak di Indonesia yang dapat memerangi narkoba. Salah satunya konselor sebagai pendidik dilingkungan pendidikan juga dapat ikut berpartisipasi dalam upaya memerangi obat-obatan terlarang tersebut.


Pengertian Narkoba

Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.

Jenis-jenis Narkoba

Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
 1.    Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang  menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut  bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang  diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi  pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
        Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
  • Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
  • Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
  • Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2.      Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
  • Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
  • Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
  • Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
  • Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.
3.     Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
  • Rokok
  • Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
  • Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.

Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
  1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
  2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.
Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1.   Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
2.   Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
3.   Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.

Akibat Penyalahgunaan Narkoba Pengertian Narkoba

Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.

PANTAI TELUK HIJAU, SURGA YANG TERSEMBUNYI DI BANYUWANGI


Banyuwangi  tak hanya memiliki Pantai Plengkung yang indah, tapi juga Teluk HijauTeluk Hijau atau juga sering disebut Green Bay, namanya mungkin tidak sepopuler Rajegwesi dengan bantengnya, atau Sukamade dengan penyunya. Tetapi teluk ini mempunyai daya tarik tersendiri dengan pesona pasir putih nan lembut, air terjun setinggi 8 meter dan pemandangan karang yang indah. Sesuai dengan namanya, teluk ini berwarna hijau jika dilihat dari jauh. Ini berbeda dengan kebanyakan teluk atau laut yang biasanya berwarna biru. Kenapa bisa begitu? Apa mungkin karena ada banyak ganggang hijau? Entahlah….Yang jelas warna hijaunya sangat indah.

Teluk Hijau terletak di Kabupaten Banyuwangi, bagian selatan Pesanggrahan, Desa Sarongan. Wilayahnya termasuk dalam Taman Nasional Meru Betiri. Inilah surga yang tersembunyi di Banyuwangi. Pantai yang masih tersembunyi dan sepi ini memiliki hamparan pasir putih yang menawan. Pasirnya begitu halus, sehingga mudah melekat di kulit. Perpaduan antara pasir putih, air laut yang jernih berwarna kehijauan dan suasana yang asri akan membuat siapapun yang melihatnya merasa kagum.

Kebanyakan wisatawan mengunjungi Taman Nasional Meru Betiri dan Sukamade sebagai tujuan utama. Sebelum sampai di dua tempat tersebut, kita akan melewati Teluk Hijau. Sehingga Teluk Hijau hanya menjadi tempat persinggahan. Pengunjung hanya berhenti sejenak dan melihat Teluk Hijau yang eksotis dari kejauhan di atas bukit. Namun surga Teluk Hijau yang sebenarnya berada di pantainya. 
Karang di Teluk Hijau

Eksotisme karang batu di Teluk Hijau
Untuk mencapai Teluk Hijau, pengunjung harus menuruni bukit dan melewati hutan sebelum sampai di pantai, karena pantai Teluk Hijau letaknya di balik tebing karang setelah Pantai Batu. Jika bertemu dengan pantai yang dipenuhi hamparan batu, berarti Anda berada di Pantai Batu. Di sini hampir tidak nampak pasir layaknya pantai kebanyakan, yang terlihat hanyalah hamparan bebatuan bulat, mulai dari seukuran kepalan tangan sampai sebesar batuan yang ada di tengah sungai.

Seperti namanya, Pantai Batu, pesisir pantai ini tertutup oleh batu-batu sungai yang berukuran kecil dan besar, nyaris tidak tampak pasir di pantai ini.
Dari pantai Batu, lokasi Teluk Hijau semakin dekat. Langkahkan lagi sedikit kaki dan Anda pun akan tiba di Teluk Hijau yang berpasir putih dan airnya sangat jernih. 

Landscape Teluk Hijau, surga di Banyuwangi selatan
Hamparan air laut yang jernih pantai Teluk Hijau
Cara lain menikmati surga Teluk Hijau, duduk santai di pasir pantai  putihnya 

Di sini kita bisa berenang atau sekedar bermain air di pantainya. Tidak jauh dari pantai terdapat bukit  kecil. Di satu sisinya ada bebatuan berwarna kuning kecoklatan. Di sisi timur sekitar 20 meter dari pantai kita akan menjumpai air terjun dengan debit air yang sedang. Benar-benar unik bukan? Selama musim hujan volume air akan lebih cepat dan indah. Jadi meskipun jauh dari pemukiman, anda tidak perlu susah susah mendapatkan air bersih untuk membilas badan selepas berenang di pantai. 
Air terjun kecil untuk membilas badan setelah berenang di pantai

Untuk yang suka kemping, di lokasi ini juga cukup bagus untuk mendirikantenda. Yang perlu diperhatikan jika kemping di Teluk Hijau adalah kondisi pasang surut air laut. JIka kondisi air pasang, maka ombak bisa menjamah seluruh permukaan pantai. Karena itu tenda sebaiknya didirikan di daerah semak/perdu agar man dari jangkauan ombak ketika air laut pasang. Jadi jangan membangun tenda di tepi pantai.

Satu hal lagi, di kawasan ini tumbuh bunga yang termasuk langka, bunga Raflesia. Bunga Raflesia ini menjadi perhatian tersendiri bagi dinas kehutanan di daerah tersebut. Karena selain menjadi objek pariwisata, bunga ini pun dilindungi.

Pantai Teluk Hijau atau Green Bay Di Banyuwangi
Pantai Teluk Hijau, surga tersembunyi di Banyuwangi





RUTE MENUJU TELUK HIJAU 
Ada 2 cara menuju teluk ijo dari tempat pintu masuk :

1. Lewat Darat

Teluk ijo berlokasi di Kecamatan Pesanggaran tepatnya di desa Sarongan. Berjarak sekitar 90 km arah selatan dari kota Banyuwangi. Untuk menuju pantai ini dari Banyuwangi kita tinggal mengikuti petunjuk arah menuju Pesanggaran-Sarongan-Sukamade yang masih satu jalur dengan rute menuju pantai sukamade Taman Nasional Merubetiri.

Untuk menuju Teluk Hijau atau yang biasa disebut Teluk Ijo oleh penduduk lokal, pengunjung harus menuju Desa Pesanggrahan terlebih dahulu. Baru kemudian, lanjut ke Desa Sarongan dengan kondisi jalan yang cukup rusak.

Dari desa Kandangan, Sarongan, bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua. Namun, perjalanan dengan kendaraan hanya bisa dicapai sekitar hampir 1 km saja. Sampai di Rajegwesi anda akan berjumpa dengan pertigaan: yang ke kiri menuju pantai Rajegwesi dan yang ke kanan menuju Teluk Hijau dan Sukamade. 

Letak Teluk Hijau tak terlalu jauh dari pemukiman penduduk yang paling akhir di daerah Rajegwesi. Oleh karena itu, jika anda membawa kendaran lebih baik jika kendaraan itu dititipkan ke penduduk. Lalu, perjalanan menuju Teluk Hijau dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Jarak menuju Teluk Hijau sekitar 2km. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Teluk Hijau adalah sekitar 30 menit di jalan utama dan 30 menit di jalan setapak.

Jangan sampai terjebak dengan pantai yang penuh dengan batu (yang mirip batu sungai), karena bukan itu yang disebut dengan Teluk Hijau. Tetapi teruslah berjalan di tepi pantai hingga melewati sedikit semak atau perdu. Di balik semak itulah Teluk Hijau berada.

Penujuk arah menuju Teluk ijo sudah cukup jelas, jadi tidak usah takut nyasar.



2. Lewat Laut 

Ini adalah cara paling mudah. Anda bisa menyewa perahu dari pantai Rajekwesi langsung menuju Teluk Hijau. Ongkosnya sekitar Rp 200.000,- PP. Teluk Hijau dapat dicapai dalam waktu 45 menit one way nya. Tapi anda harus punya nyali karena dengan perahu kecil tersebut dan melalui ombak laut selatan. Namun anda akan mendapatkan pengalaman yang baik selama perjalanan dengan perahu tersebut.

Minggu, 16 Maret 2014

KESEHATAN

GIZI BURUK DI INDONESIA Saat ini masalah gizi buruk tidak hanya dihadapi oleh masyarakat menengah ke bawah, tetapi juga kalangan masyarakat yang lebih luas. Hampir 40juta penduduk hidup di bawah garis kemiskinan. Separuh dari total rumah tangga masyarakat Indonesia mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari. Lima juta balita berstatus kurang gizi dan lebih dari 100 juta penduduk berisiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Hal ini menjadi gambaran sederhana tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang mencerminkan rendahnya kesadaran gizi di kalangan masyarakat. Permasalahan ekonomi kerap menjadi alasan utama banyaknya kasus gizi buruk, hal ini diikuti dengan faktor lingkungan yang tidak sehat, juga kurangnya ketersediaan air bersih. Kemiskinan yang diderita oleh penduduk Indonesia belumlah selesai. Dengan tingkat ekonomi yang rendah, masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara layak. Mereka tidak sanggup membeli beras yang harganya kian melambung, maka nasi aking pun jadi santapannya. Mereka tak mampu membeli daging, makan tempe dan tahu pun sudah serasa mewah.Jangankan memikirkan standar kesehatan dan asupan gizi, sudah bisa makan hari itu pun mereka syukuri. Dengan kenyataan yang seperti ini, wajar jika banyak penduduk Indonesia yang masih terkena gizi buruk. Lingkungan yang tidak sehat juga merupakan salah satu faktor penyebab gizi buruk. Bagaimana masyarakat akan memperhatikan lingkungannya jika untuk sekedar makan sehari-hari saja masih susah? Akhirnya masyarakat akan tinggal di tempat yang tersedia, jika tinggal di kota besar, ketersediaan lahan menjadi satu-satunya alasan tinggal disana. Besarnya biaya tinggal membuat masyarakat menempatkan kelayakan dan kesehatan lingkungan diurutan kesekian. Ketersediaan air bersih untuk aktifitas masyarakat pun masih sulit. Banyak yang akhirnya menggunakan air yang tidak terjamin bersih untuk keperluan sehari-hari. Akhirnya MCK pun dilakukan di pinggir sungai yang juga sebagai tempat pembuangan limbah baik dari rumah tangga maupun perusahaan. Masalah gizi sendiri termasuk ke dalam masalah kesehatan yang sangat mendasar bagi kehidupan, karena bila ada seseorang mengalami masalah gizi maka dampaknya akan sangat luas. Hal itu terjadi karena anak yang mengalami kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan dan perkembanganya terhambat dan nantinya akan menurunkan kualitasnya sebagai sumber daya manusia secara luas, yang selanjutnya dapat menurunkan kemampuan produktif suatu bangsa di masa yang akan datang. Sebagai contoh, menurut hasil South East Asia Nutritions Surveys (SEANUTS), sekitar 24,1 persen anak laki-laki dan 24,3 persen anak perempuan Indonesia mengalami ukuran tubuh pendek (stunting). Survei yang dilakukan terhadap lebih dari 7.000 anak-anak Indonesia berusia 6 bulan hingga 12 tahun ini juga menunjukkan sekitar 1 dari 3 balita Indonesia mengalami masalah pertumbuhan tinggi badan. Terlebih lagi,, jumlah anak-anak Indonesia dengan ukuran tubuh pendek diketahui lebih banyak dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam. Menurut Dr. Sandjaja, MPH, selaku ketua tim peneliti SEANUTS Indonesia, kondisi ini dipicu karena kurangnya asupan gizi yang diterima anak di masa awal kelahirannya. Selain itu, faktor kurangnya kebutuhan nutrisi saat masa kehamilan juga turut mempengaruhi. “Kekurangan gizi pada anak dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik dan otak anak serta menjadikan perkembangan kognitif anak tidak bertumbuh optimal, seperti anak menjadi kurus dan pendek (stunting),” jelas Dr. Minarto Ketua Persatuan Ahli Gizi dalam pemaparan hasil SEANUTS beberapa waktu lalu. Menurut Unicef, Indonesia studi menunjukkan bahwa anak stunting sangat berhubungan dengan prestasi pendidikan yang buruk, lama pendidikan yang menurun dan pendapatan yang rendah sebagai orang dewasa. Anak-anak stunting menghadapi kemungkinan yang lebih besar untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang kurang berpendidikan, miskin, kurang sehat dan lebih rentan terhadap penyakit tidak menular (PTM). Masalah gizi buruk merupakan masalah yang harus diselesaikan tidak hanya melibatkan satu sektor, tetapi juga harus melibatkan beberapa sektor lainnya untuk menanggulangi secara intensif dan berkala. Program-program tersebut dapat melalui program BKKBN, Kementerian Pertanian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, dan lembaga lainnya yang dapat membantu dalam menangani masalah gizi buruk yang ada di Indonesia. Salah satu langkah yang dapat dijadikan solusi untuk mengurangi kasus gizi buruk ini adalah pentingnya gerakan masyarakat terutama bagi seorang ibu akan sadar gizi, dimulai dari pola konsumsi makanan yang bergizi, beragam dan berimbang memperhatikan sanitasi dan kesehatan lingkungan serta dapat dilakukan penyuluhan mengenai program sadar gizi di berbagai posyandu-posyandu yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

WISATA

PANTAI TELUK HIJAU, SURGA YANG TERSEMBUNYI DI BANYUWANGI Banyuwangi tak hanya memiliki Pantai Plengkung yang indah, tapi juga Teluk Hijau. Teluk Hijau atau juga sering disebut Green Bay, namanya mungkin tidak sepopuler Rajegwesi dengan bantengnya, atau Sukamade dengan penyunya. Tetapi teluk ini mempunyai daya tarik tersendiri dengan pesona pasir putih nan lembut, air terjun setinggi 8 meter dan pemandangan karang yang indah. Sesuai dengan namanya, teluk ini berwarna hijau jika dilihat dari jauh. Ini berbeda dengan kebanyakan teluk atau laut yang biasanya berwarna biru. Kenapa bisa begitu? Apa mungkin karena ada banyak ganggang hijau? Entahlah….Yang jelas warna hijaunya sangat indah. Teluk Hijau terletak di Kabupaten Banyuwangi, bagian selatan Pesanggrahan, Desa Sarongan. Wilayahnya termasuk dalam Taman Nasional Meru Betiri. Inilah surga yang tersembunyi di Banyuwangi. Pantai yang masih tersembunyi dan sepi ini memiliki hamparan pasir putih yang menawan. Pasirnya begitu halus, sehingga mudah melekat di kulit. Perpaduan antara pasir putih, air laut yang jernih berwarna kehijauan dan suasana yang asri akan membuat siapapun yang melihatnya merasa kagum. Kebanyakan wisatawan mengunjungi Taman Nasional Meru Betiri dan Sukamade sebagai tujuan utama. Sebelum sampai di dua tempat tersebut, kita akan melewati Teluk Hijau. Sehingga Teluk Hijau hanya menjadi tempat persinggahan. Pengunjung hanya berhenti sejenak dan melihat Teluk Hijau yang eksotis dari kejauhan di atas bukit. Namun surga Teluk Hijau yang sebenarnya berada di pantainya. Untuk mencapai Teluk Hijau, pengunjung harus menuruni bukit dan melewati hutan sebelum sampai di pantai, karena pantai Teluk Hijau letaknya di balik tebing karang setelah Pantai Batu. Jika bertemu dengan pantai yang dipenuhi hamparan batu, berarti Anda berada di Pantai Batu. Di sini hampir tidak nampak pasir layaknya pantai kebanyakan, yang terlihat hanyalah hamparan bebatuan bulat, mulai dari seukuran kepalan tangan sampai sebesar batuan yang ada di tengah sungai. Dari pantai Batu, lokasi Teluk Hijau semakin dekat. Langkahkan lagi sedikit kaki dan Anda pun akan tiba di Teluk Hijau yang berpasir putih dan airnya sangat jernih. Di sini kita bisa berenang atau sekedar bermain air di pantainya. Tidak jauh dari pantai terdapat bukit kecil. Di satu sisinya ada bebatuan berwarna kuning kecoklatan. Di sisi timur sekitar 20 meter dari pantai kita akan menjumpai air terjun dengan debit air yang sedang. Benar-benar unik bukan? Selama musim hujan volume air akan lebih cepat dan indah. Jadi meskipun jauh dari pemukiman, anda tidak perlu susah susah mendapatkan air bersih untuk membilas badan selepas berenang di pantai. Untuk yang suka kemping, di lokasi ini juga cukup bagus untuk mendirikan tenda. Yang perlu diperhatikan jika kemping di Teluk Hijau adalah kondisi pasang surut air laut. JIka kondisi air pasang, maka ombak bisa menjamah seluruh permukaan pantai. Karena itu tenda sebaiknya didirikan di daerah semak/perdu agar man dari jangkauan ombak ketika air laut pasang. Jadi jangan membangun tenda di tepi pantai. Satu hal lagi, di kawasan ini tumbuh bunga yang termasuk langka, bunga Raflesia. Bunga Raflesia ini menjadi perhatian tersendiri bagi dinas kehutanan di daerah tersebut. Karena selain menjadi objek pariwisata, bunga ini pun dilindungi. RUTE MENUJU TELUK HIJAU Ada 2 cara menuju teluk ijo dari tempat pintu masuk : 1. Lewat Darat Teluk ijo berlokasi di Kecamatan Pesanggaran tepatnya di desa Sarongan. Berjarak sekitar 90 km arah selatan dari kota Banyuwangi. Untuk menuju pantai ini dari Banyuwangi kita tinggal mengikuti petunjuk arah menuju Pesanggaran-Sarongan-Sukamade yang masih satu jalur dengan rute menuju pantai sukamade Taman Nasional Merubetiri. Untuk menuju Teluk Hijau atau yang biasa disebut Teluk Ijo oleh penduduk lokal, pengunjung harus menuju Desa Pesanggrahan terlebih dahulu. Baru kemudian, lanjut ke Desa Sarongan dengan kondisi jalan yang cukup rusak. Dari desa Kandangan, Sarongan, bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua. Namun, perjalanan dengan kendaraan hanya bisa dicapai sekitar hampir 1 km saja. Sampai di Rajegwesi anda akan berjumpa dengan pertigaan: yang ke kiri menuju pantai Rajegwesi dan yang ke kanan menuju Teluk Hijau dan Sukamade. Letak Teluk Hijau tak terlalu jauh dari pemukiman penduduk yang paling akhir di daerah Rajegwesi. Oleh karena itu, jika anda membawa kendaran lebih baik jika kendaraan itu dititipkan ke penduduk. Lalu, perjalanan menuju Teluk Hijau dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Jarak menuju Teluk Hijau sekitar 2km. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Teluk Hijau adalah sekitar 30 menit di jalan utama dan 30 menit di jalan setapak. Jangan sampai terjebak dengan pantai yang penuh dengan batu (yang mirip batu sungai), karena bukan itu yang disebut dengan Teluk Hijau. Tetapi teruslah berjalan di tepi pantai hingga melewati sedikit semak atau perdu. Di balik semak itulah Teluk Hijau berada. Penujuk arah menuju Teluk ijo sudah cukup jelas, jadi tidak usah takut nyasar. 2. Lewat Laut Ini adalah cara paling mudah. Anda bisa menyewa perahu dari pantai Rajekwesi langsung menuju Teluk Hijau. Ongkosnya sekitar Rp 200.000,- PP. Teluk Hijau dapat dicapai dalam waktu 45 menit one way nya. Tapi anda harus punya nyali karena dengan perahu kecil tersebut dan melalui ombak laut selatan. Namun anda akan mendapatkan pengalaman yang baik selama perjalanan dengan perahu tersebut.